Minggu, 26 Juni 2011

Indikator


Jingga metil (Methyl orange)
Jingga metil adalah salah satu indikator yang banyak digunakan dalam titrasi. Pada larutan yang bersifat basa, jingga metil berwarna kuning dan strukturnya adalah:

Sekarang, anda mungkin berfikir bahwa ketika anda menambahkan asam, ion hidrogen akan ditangkap oleh yang bermuatan negatif oksigen. Itulah tempat yang jelas untuk memulainya. Tidak begitu!
Pada faktanya, ion hidrogen tertarik pada salah satu ion nitrogen pada ikatan rangkap nitrogen-nitrogen untuk memberikan struktur yang dapat dituliskan seperti berikut ini:

Anda memiliki kesetimbangan yang sama antara dua bentuk jingga metil seperti pada kasus lakmus – tetapi warnanya berbeda.

Anda sebaiknya mencari sendiri kenapa terjadi perubahan warna ketika anda menambahkan asam atau basa. Penjelasannya identik dengan kasus lakmus – bedanya adalah warna.
Pada kasus jingga metil, pada setengah tingkat dimana campuran merah dan kuning menghasilkan warna jingga terjadi pada pH 3.7 – mendekati netral. Ini akan diekplorasi dengan lebih lanjut pada bagian bawah halaman.
Fenolftalein
Fenolftalein adalah indikator titrasi yang lain yang sering digunakan, dan fenolftalein ini merupakan bentuk asam lemah yang lain.

Pada kasus ini, asam lemah tidak berwarna dan ion-nya berwarna merah muda terang. Penambahan ion hidrogen berlebih menggeser posisi kesetimbangan ke arah kiri, dan mengubah indikator menjadi tak berwarna. Penambahan ion hidroksida menghilangkan ion hidrogen dari kesetimbangan yang mengarah ke kanan untuk menggantikannya – mengubah indikator menjadi merah muda.
Setengah tingkat terjadi pada pH 9.3. Karena pencampuran warna merah muda dan tak berwarna menghasilkan warna merah muda yang pucat, hal ini sulit untuk mendeteksinya dengan akurat!

Rentang pH indikator
Pentingnya pKind
Berpikirlah tentang indikator yang umum, HInd – dimana "Ind" adalah bagian indikator yang terlepas dari ion hidrogen yang diberikan keluar:

Karena hal ini hanya seperti asam lemah yang lain, anda dapat menuliskan ungkapan Ka untuk indikator tersebut. Kita akan menyebutnya Kind untuk memberikan penekanan bahwa yang kita bicarakan di sini adalah mengenai indikator.

Pikirkanlah apa yang terjadi pada setengah reaksi selama terjadinya perubahan warna. Pada titik ini konsentrasi asam dan ion-nya adalah sebanding. Pada kasus tersebut, keduanya akan menghapuskan ungkapan Kind.

anda dapat menggunakan hal ini untuk menentukan pH pada titik reaksi searah. Jika anda menyusun ulang persamaan yang terakhir pada bagian sebelah kiri, dan kemudian mengubahnya pada pH dan pKind, anda akan memperoleh:

Hal itu berarti bahwa titik akhir untuk indikator bergantung seluruhnya pada harga pKind. Untuk indikator yang kita miliki dapat dilihat dibawah ini:

indikator
pKind
lakmus
6.5
jingga metil
3.7
fenolftalein
9.3
Rentang pH indikator
Indikator tidak berubah warna dengan sangat mencolok pada satu pH tertentu (diberikan oleh harga pKind-nya). Malahan, mereka mengubah sedikit rentang pH.
Dengan mengasumsikan kesetimbangan benar-benar mengarah pada salah satu sisi, tetapi sekarang anda menambahkan sesuatu untuk memulai pergeseran tersebut. Selama terjadi pergeseran kesetimbangan, anda akan memulai untuk mendapatkan lebih banyak dan lebih banyak lagi pembentukan warna yang kedua, dan pada beberapa titik mata akan mulai mendeteksinya.
Sebagai contoh, jika anda menggunakan jingga metil pada larutan yang bersifat basa maka warna yang dominan adalah kuning. Sekarang mulai tambahkan asam karena itu kesetimbangan akan mulai bergeser.
Pada beberapa titik akan cukup banyak adanya bentuk merah dari jingga metil yang menunjukkan bahwa larutan akan mulai memberi warna jingga. Selama anda melakukan penambahan asam lebih banyak, warna merah akhirnya akan menjadi dominan yang mana anda tidak lagi melihat warna kuning.
Terjadi perubahan kecil yang berangsur-angsur dari satu warna menjadi warna yang lain, menempati rentang pH. Secara kasar "aturan ibu jari", perubahan yang tampak menempati sekitar 1 unit pH pada tiap sisi harga pKind.
Harga yang pasti untuk tiga indikator dapat kita lihat sebagai berikut:

indikator
pKind
pH rentang pH
lakmus
6.5
5 – 8
jingga metil
3.7
3.1 – 4.4
fenolftalein
9.3
8.3 – 10.0
Perubahan warna lakmus terjadi tidak selalu pada rentang pH yang besar, tetapi lakmus berguna untuk mendeteksi asam dan basa pada lab karena perubahan warnanya sekitar 7. Jingga metil atau fenolftalein sedikit kurang berguna.
Berikut ini dapat dilihat dengan lebih mudah dalam bentuk diagram.

Sebagai contoh, jingga metil akan berwarna kuning pada tiap larutan dengan pH lebih besar dari 4.4. Hal ini tidak dapat dibedakan antara asam lemah dengan pH 5 atau basa kuat dengan pH 14.
Pemilihan indikator untuk titrasi
Harus diingat bahwa titik ekivalen titrasi yang mana anda memiliki campuran dua zat pada perbandingan yang tepat sama. anda tak pelak lagi membutuhkan pemilihan indikator yang perubahan warnanya mendekati titik ekivalen. Indikator yang dipilih bervariasi dari satu titrasi ke titirasi yang lain.
Asam kuat vs basa kuat
Diagram berikut menunjukkan kurva pH untuk penambahan asam kuat pada basa kuat. Bagian yang diarsir pada gambar tersebut adalah rentang pH untuk jingga metil dan fenolftalein.

anda dapat melihat bahwa tidak terdapat perubahan indikator pada titik ekivalen.
Akan tetapi, gambar menurun tajam pada titik ekivalen tersebut yang menunjukkan tidak terdapat perbedaan pada volume asam yang ditambahkan apapun indikator yang anda pilih. Akan tetapi, hal tersebut berguna pada titrasi untuk memilihih kemungkinan warna terbaik melalui penggunaan tiap indikator.
Jika anda mengguanakan fenolftalein, anda akan mentitrasi sampai fenolftalein berubah menjadi tak berwarna (pada pH 8,8) karena itu adalah titik terdekat untuk mendapatkan titik ekivalen.
Dilain pihak, dengan menggunakan jingga metil, anda akan mentitrasi sampai bagian pertama kali muncul warna jingga dalam larutan. Jika larutan berubah menjadi merah, anda mendapatkan titik yang lebih jauh dari titik ekivalen.
Asam kuat vs basa lemah
http://www.chem-is-try.org/wp-content/migrated_images/kfisika/sawbinds.gif
Kali ini adalah sangat jelas bahwa fenolftalein akan lebih tidak berguna. Akan tetapi jingga metil mulai berubah dari kuning menjadi jingga sangat mendekati titik ekivalen.
anda memiliki pilihan indiaktor yang berubah warna pada bagian kurva yang curam.
Asam lemah vs basa kuat

Kali ini, jingga metil sia-sia! Akan tetapi, fenolftalein berubah warna dengan tepat pada tempat yang anda inginkan.
Asam lemah vs basa lemah
Kurva berikut adalah untuk kasus dimana asam dan basa keduanya sebanding lemahnya – sebagai contoh, asam etanoat dan larutan amonia. Pada kasus yang lain, titik ekivalen akan terletak pada pH yang lain.

Anda dapat melihat bahwa kedua indikator tidak dapat digunakan. Fenolftalein akan berakhir perubahannya sebelum tercapai titik ekivalen, dan jingga metil jauh ke bawah sekali.
Ini memungkinkan untuk menemukan indiaktor yang memulai perubahan warna atau mengakhirinya pada titik eqivalen, karena pH titik ekivalen berbeda dari kasus yang satu ke kasus yang lain, anda tidak dapat mengeneralisirnya.
Secara keseluruhan, anda tidak akan pernah mentitrasi asam lemah dan asam basa melalui adanya indikator.
Larutan natrium karbonat dan asam hidroklorida encer
Berikut ini adalah kasus yang menarik. Jika anda menggunakan fenolftalein atau jingga metil, keduanya akan memberikan hasil titirasi yang benar – akan tetapi harga dengan fenolftalein akan lebih tepat dibandingkan dengan bagian jingga metil yang lain.

Hal ini terjadi bahwa fenolftalein selesai mengalami perubahan warnanya pada pH yang tepat dengan titik ekivalen pada saat untuk pertamakalinya natrium hidrogenkarbonat terbentuk.

Perubahan warna jingga metil dengan tepat terjadi pada pH titik ekivalen bagian kedua reaksi.


Dokument


MESIN BUBUT
Macaam  - Macam Mesin Bubut
Mesin bubut termasuk mesin perkakas dengan gerak utama berputar, mesin bubut terbagi dalam :
1.      Mesin bubut biasa
Bagian  - bagian yang penting dari suatu mesin bubut biasa terdiri atas :
a.      Kepala tetap
b.      Kepala lepas bed mesin
c.       Eretan
d.      Transforter
e.      Sumbu pembawa
2.      Mesin bubut khusus
Mesin bubut khusus :
a.       Mesin bubut kepala dan mesinbubut kaursel khusus untuk membubut pekerjaan dengan diameter besar, tetapi dengan jarak pendek, misalnya penggiling jalan (stoom walls).
b.      Mesin bubut sumbu khusus untuk membubut poros – poros yang panjang.
c.       Mesin – mesin revolvel khusus untuk membubut pekerjaan yang sama dalam jumlah yang banyak.
Mengenai mesin bubut khusus dalam buku ini tidak akan dibahas lebih lanjut asal cukup mengetahui nama dan kegunaannya.
Mesin bubut yang akan kita uraikan dalam buku ini yang selanjutnya kita sebut mesin bubut.
Perlengkapan mesin bubut
1.    A. Pelat cekam dengan 3 dan 4 rahang
B. Pembawa dan pelat pembawa
Alat – alat ini dipasang pada sumbu utama, gunanya untuk menjepit benda kerja.
2.    Kaca mata :
a.       Kacamata jalan gunanya untuk menyangga benda kerja yang panjang dengan diameter, kecil agar tida melentur pada waktu membubut, kaca mata ini dipasang pada supor melintang.
b.      Kaca mata tetap gunanya untuk menyangga benda kerja pada waktu membubut pada ujunglepas, kaca mata ini dipasang pada bed mesin bubut.
Catatan :
Pada waktu menggunakan kaca mata jalan maupun kaca mata tetap harus diberikan pelumasan teratur pada bagian – bagian yang bergeser.
3.       Teper attachment
Taper attachment gunanya untuk membubut tirus bagian luar maupun dalam secara dengan tangan maupun otomatis, alat ini dipasang pada bagian belakang dari mesin.
Supor
Untuk menggerakkan dan menghantarkan pahat dipergunakan supor. Supor ini bergerak melalui bed mesin dengan perantara sebuah poros (sumbu) pembawa atau oleh sumbu transforter dan batang bergigi yang pasang pada bed mesin, supor ini terdiri dari eretan, eretan lintang, dan eretan atas yang kita inginkan, misalnya pada waktu membuat tirus.
Sumbu pembawa dan sumbu transforter dipasang sepanjang mesin bubut pada bagian depan. Bila sumbu pembawa terbuat dari bahan bulat, maka sepanjang sumbu tersebut terdapat alur pasak, gunanya untuk menggerakkan roda gigi dalam eretan secara otomatis. Bila terbuat dari bahan segi enam maka tidak terdapat (tidak diperlukan) alur pasak.
Pada sumbu transforter pada umumnya tidak terdapat alur pasak, tetapi sepanjang sumbu tersebut diberi ulir trapezium. Adapun transforter dipergunakan bila mana kita akan membuat ulir. Bila suatu mesin bubut tidak terdapat sumbu pembawa, maka sumbu transforter selain berulir juga diberikan alur pasak, sepanjangnya agar berfungsi sebagai sumbu pembawa.
Kepala lepas
Kepala lepas ini gunanya untuk mendukung pekerjaan yang akan dipasang diantara dua senter, senter yang satu ditempatkan pada kepala tetap sedangkan yang lainnya pada kepala lepas. Baik kepala lepas maupun kepala tetap terdiri diatas bed masin bubut. Kepala lepas dapat bergerak sepanjang bed mesin bubut, sehingga kita dapat menempatkannya sesuai dengan yang kita perlukan. Dengan menggerakkan tangkai pengikat yang tersedia, maka lepala lepas itu akan terikat pada bed.

Rabu, 22 Juni 2011

cerita

Hdup tu pnuh dngan tka-tki..
terkdang kta snang.
trkdang pla kta sdih.
tiada orang d dunia ne yg hdupnya sllu bhgia
dan tak sllamya kta pun brsdih.
bla kta brcrita dngan cnta
lbh sru dan asik lgi.
krna cnta tu.....???
pnuh dngan kjutan yg tak dapat kita duga.
ada yg sllu trsnyum
dan ad pla yg sllu cmbrut.
ap kta tau alsannya.
mngkin krna mndpatkan hdiah
atu mngkin krna mndpatkan kjutan yg mmbuat htinya skit.
mka nkmatilah hdup ne.
pzti d hri esok kau akn mndpatkan kbhgiaan yg seutuhnya..

Pengertian Ketel Uap


A.Pengertian  Ketel Uap
          Ketel uap adalah bejana tertutup dimana panas pembakaran dialirkan ke air sampai terbentuk air panas atau steam. Air panas atau steam pada tekanan tertentu kemudian digunakan untuk mengalirkan panas ke suatu proses. Air adalah media yang berguna dan murah untuk mengalirkan panas ke suatu proses. Jika air dididihkan sampai menjadi steam, volumenya akan meningkat sekitar 1.600 kali, menghasilkan tenaga yang menyerupai bubuk mesiu yang mudah meledak, sehingga boiler merupakan peralatan yang harus dikelola dan dijaga dengan sangat baik.
            Energi kalor yang dibangkitkan dalam sistem ketel uap memiliki nilai tekanan, temperatur, dan laju aliran yang menentukan pemanfaatan steam yang akan digunakan. Berdasarkan ketiga hal tersebut sistem ketel uap mengenal keadaan tekanan temperatur rendah (low pressure), dan tekanan-temperatur tinggi (high pressure), dengan perbedaan itu pemanfaatan steam yang keluar dari sistem ketel uap dimanfaatkan dalam suatu proses untuk memanasakan cairan dan menjalankan suatu mesin, atau membangkitkan energi listrik dengan merubah energi kalor menjadi energi mekanik kemudian memutar generator sehingga menghasilkan energi listrik (power boiler). Namun, ada juga yang menggabungkan kedua sistem ketel uap tersebut dengan memanfaatkan tekanan temperatur tinggi untuk membangkitkan energi listrik, kemudian sisa steam dari turbin dengan keadaan tekanan temperatur rendah dapat dimanfaatkan ke dalam proses industri dengan bantuan heat recovery boiler.
          Instalasi tenaga uap sekurang-kurangnya terdiri dari pembangkit uap atau yang dikenal dengan sebutan ketel uap yang berfundasi sebagai sarana untuk mengubah air menjadi uap bertekanan. Ketel uap dalam bahasa inggris disebut dengan nama boiler berasal dari kata boil yang berarti mendidihkan atau menguapkan,sehingga boiler dapat diartikan sebagai alat pembentukan uap yang mampu mengkonversikan energi kimia dari bahan bakar padat, bahan bakar cair, maupun bahan bakar gas yang menjadi energi panas (Syamsir,1998). Uap yang dihasilkan dari ketel uap merupakan gas yang timbul akibat perubahan fase cairan menjadi uap atau gas melalui cara pendidihan yang memerlukan sejumlah energi dalam pembentukannya. Zat cair yang dipanaskan akan mengakibatkan pergerakan moleku-molekul menjadi cepat,sehingga melepas diri dari lingkungannya dan berubah menjadi uap. Air yang berdekatan dengan bidang pemanas akan memiliki temperature yang lebih tinggi (berat jenis yang lebih rendah) dibandingkan dengan air yang bertemperatur rendah, sehingga air yang bertemperatur tinggi akan naik kepermukaan dan air yang bertemperatur rendah akan turun. Peristiwa ini akan terjadi secara terus menerus (sirkulasi) hingga berbentuk uap. Uap yang dihasikan oleh ketel uap dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan antara lain sebagai utilitas suatu daya pembangkit tenaga listrik dan industri.
          Sistem boiler terdiri dari sistem air umpan, sistem steam, dan sistem bahan bakar. Sistem air umpan menyediakan air untuk boiler secara otomatis sesuai dengan kebutuhan steam. Berbagai kran disediakan untuk keperluan perawatan dan perbaikan dari sistem air umpan, penanganan air umpan diperlukan sebagai bentuk pemeliharaan untuk mencegah terjadi kerusakan dari sistem steam. Sistem steam mengumpulkan dan mengontrol produksi steam dalam ketel uap. Steam dialirkan melalui sistem pemipaan ke titik pengguna. Pada keseluruhan sistem, tekanan steam diatur menggunakan kran dan dipantau dengan alat pemantau tekanan. Sistem bahan bakar adalah semua perlatan yang digunakan untuk menyediakan bahan bakar untuk menghasilkan panas yang dibutuhkan. Peralatan yang diperlukan pada sistem bahan bakar tergantung pada jenis bahan bakar yang digunakan pada sistem itu sendiri.
          Secara umum boiler dibagi kedalam dua jenis yaitu : boiler pipa api (Fire tube boiler) dan boiler pipa air (water tube boiler). Pada boiler pipa api proses pengapian terjadi didalam pipa, kemudian panas yang dihasilkan dihantarkan langsung kedalam boiler yang berisi air. Besar dan konstruksi boiler mempengaruhi kapasitas dan tekanan yang dihasilkan boiler tersebut. Sedangkan pada bioler pipa air proses pengapian terjadi diluar pipa, kemudian panas yang dihasilkan memanaskan pipa yang berisi air dan sebelumnya air tersebut dikondisikan terlebih dahulu melalui economizer, kemudian steam yang dihasilkan terlebih dahulu dikumpulkan di dalam sebuah steam drum. Sampai tekanan dan temperatur sesuai, melalui tahap secondary superheater dan primary superheater baru steam dilepaskan ke pipa utama distribusi. Didalam pipa air, air yang mengalir harus dikondisikan terhadap mineral atau kandungan lainnya yang larut di dalam air tesebut. Hal ini merupakan faktor utama yang harus diperhatikan terhadap tipe ini.
          Air yang disuplai pada ketel uap untuk dirubah menjadi steam disebut air umpan. Dua sumber air umpan adalah:
1.      Kondensat atau steam yang mengembun yang kembali dari proses air make up (air baku yang sudah diolah) yang harus diumpankan dari luar ruang boiler dan plant proses.
2.      Economizer untuk memanaskan awal air umpan menggunakan limbah panas pada gas buang yang berguna untuk mendapatkan efisiensi boiler yang lebih tinggi.
B.  Jenis – Jenis Boiler
1. Fire Tube Boiler
          Pada fire tube boiler, gas panas melewati pipa-pipa dan air umpan boiler ada didalam shell untuk dirubah menjadi steam. Fire tube boiler biasanya digunakan untuk kapasitas steam yang relative kecil dengan tekanan steam rendah sampai sedang.Sebagai pedoman, fire tube boiler kompetitif untuk kecepatan steam sampai 12.000 kg/jam dengan tekanan sampai 18 kg/cm2. Fire tube boiler dapat menggunakan bahan bakar minyak bakar, gas atau bahan bakar padat dalam operasinya. Untuk alasan ekonomis, sebagian besar fire tube boiler dikonstruksi sebagai paket boiler (dirakit oleh pabrik) untuk semua bahan bakar.
Gambar 3. Diagram Sederhana Fire Tube Boiler

2. Water Tube Boiler
          Pada water tube boiler, air umpan boiler mengalir melalui pipa-pipa masuk kedalam drum. Air yang tersirkulasi dipanaskan oleh gas pembakar membentuk steam pada daerah uap dalam drum. Boiler ini dipilih jika kebutuhan steam dan tekanan steam sangat tinggi seperti pada kasus boiler untuk pembangkit tenaga.
          Water tube boiler yang sangat modern dirancang dengan kapasitas steam antara 4.500 kg/jam-12.000 kg/jam, dengan tekanan sangat tinggi. Banyak water tube boiler yang dikonstruksi secara paket jika digunakan bahan bakar minyak bakar dan gas. Untuk water tube yang menggunakan bahan bakar padat, Karakteristik  water tube boiler sebagai berikut:
Forced, induced dan balanced draft membantu untuk meningkatkan efisiensi pembakaran kurang toleran terhadap kualitas air yang dihasilkan dari plant pengolahan air. Memungkinkan untuk tingkat efisiensi panas yang lebih tinggi.


Gambar 3. Diagram Sederhana Water Tube Boiler
3.  Package Boiler
          Disebut boiler packet sebab sudah tersedia sebagai packet yang lengkap. Pada saat dikirim ke pabrik,hanya memerlukan pipa steam, pipa air,suplai bahan bakar dan sambungan listrik untuk dapat beroperasi. Packet boiler biasanya merupakan tipe shelland tube dengan rancangan fire tube dengan transfer panas baik radiasi maupun konveksi yang tinggi.
Ciri-ciri dari packaged boiler adalah:
§ Kecilnya ruang pembakaran dan tingginya panas yang dilepas menghasilkan penguapan yang lebih cepat.
§ Banyaknya jumlah pipa yang berdiameter kecil membuatnya memiliki perpindahan panas    konvektif yang baik.
§ Sistem forced atau induced draft menghasilkan efisiensi pembakaran yang baik.
§ Sejumlah lintasan/pass menghasilkan perpindahan panas keseluruhan yang lebih baik.
§ Tingkat efisiensi thermisnya yang lebih tinggi dibandingkan dengan boiler lainnya.
Boiler tersebut dikelompokkan berdasarkan jumlah pass nya, yaitu berapa kali gas pembakaran melintasi boiler. Ruang pembakaran ditempatkan sebagai lintasan pertama setelah itu kemudian satu, dua, atau tiga set pipa api. Boiler yang paling umum dalam kelas ini adalah unit tiga pass lintasan dengan dua set fire-tube/pipa api dan satu dari gas buangnya yang keluar dari belakang boiler.
             

Gambar 4 ketel uap jenis packege boiler